Detail Aduan

Nomor Aduan | : | TVOH3Q43 |
Tanggal Aduan | : | Kamis, 25 Jul 2019 16:32:39 WIB |
Judul Aduan | : | Usulan Pelatihan Kerajinan Bulu Mata di BLK Purbalingga untuk Peningkatan Tenaga Kerja |
Isi Aduan | : |
Assalamualaikum Ibu, bagaimana kabar Ibu, semoga baik dan sehat selalu.. Ibu saya mau kasih masukan, utk BLK yang ada di Purbalingga bisa gak dimasukan kompetensi dalam kerajinan Bulu Mata. Dikarenakan dominan Investor di Purbalingga adalah Perusahaan Bulu Mata tetapi utk regenerasi nya sangat minim sehingga peneyrapan tenaga kerja di Purbalingga kurang maksimal. atau mungkin bisa dimasukan dalam kompetensi atau Extra Kurikuler lingkup sekolah menengah kejuruan / SMK. Terimakasih, Mohon ditindaklanjuti bu.. |
Status Aduan | : | Selesai |
Jenis Aduan | : | PUBLIK |
Aduan Infrastruktur ? | : | Tidak |
OPD Terkait | : | DINNAKER |
Sektor | : | EKONOMI DAN INDUSTRI |
Lokasi | : | Tidak ada lokasi |

Admin LaporMasBup
Minggu, 28 Jul 2019 14:14:49 WIBLaporan telah di Disposisikan ke DINNAKER
Kami ucapkan terima kasih atas perhatian Saudara dan pertanyaan Saudara.
Hal ini pernah kita rintis, bahkan pada awalnya kita bangun satu gedung sebagai workshop rambut. Untuk mewujudkan workshop tersebut dinas Tenaga Kerja (dinsosnakertrans) pada tahun 2014 mengajak pabrik rambut/bulu mata untuk mengirim tenaga pelatih untuk memberikan pelatihan, namun tiap perusahaan rambut berbeda jenis produksi dan model produk yg dihasilkan sesuai pesanan dari pihak buyer/pembeli, sehingga tidak dapat membuat embrio kejuruan pengolahan rambut di BLK karena tidak bisa merumuskan kurikulum dan silabus kejuruan pengolahan rambut. Perusahaan lebih memilih untuk membentuk Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) di masing2 Perusahaan. Sehingga gedung workshop rambut kita alih fungsikan untuk kejuruan tata boga/ pengolahan hasil pertanian. Namun demikian bila workshop rambut nantinya perlu dibentuk untuk memenuhi tenaga kerja yang berkompetensi di bidang pengolahan rambut bisa kita buka kejuruannya di BLK. Namun perlu diperhatikan harus disiapkan lebih dahulu kurikulum standar pada kejuruan pengolahan rambut.
Dan untuk ekstra kurikuler di SMK perlu diketahui bahwa sekarang SMK menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi bukan wewenang kabupaten /kota. Sehingga perlu usulan kepada Dinas provinsi yang membidangi pendidikan.
Minggu, 04 Agustus 2019 20:43 WIB