Jelajah Aduan

Papan reklame yang ada di sebelah terminal, yg menginformasikan bahaya hoax oleh dinas kominfo, menurut saya isinya kurang informatif karena terlalu banyak teks kecil2, sedangkan masyarakat yg melintas kebanyakan pengendara yg menunggu lampu merah yg tidak sempat membaca semua teks. Akan lebih baik apabila isi pengumuman tersebut tidak terlalu banyak teks dan ukuran teksnya diperbesar. Terima kasih.

Kepada yth ibu PLT Bupati Purbalingga.. Ini bukan laporan,, saya mau menanyakan proyek aspirasi,,, semisal ada suatu kegiatan yg di usulkan oleh dewan dan layak di kerjakan dan di biayai dengan APBD, apakah boleh kegiatan tersebut di kerjakan oleh dewan tersebut,, semisal pengadaan barang dan jasa nya.. Terimakasih sebelumnya

Yth Plt Bupati Purbalingga. D.H. Seiring meningkatnya animo masyarakat melaksanakan olahraga di sekitar alun alun & GOR pada setiap hari libur (terutama Minggu) mengingat tempat yg ada saat ini (GOR) belum dapat mengakomodir /menampung utk kegiatan olahraga karena membludak, dan untuk menghindari hal hal yg tidak diinginkan seperti kecelakaan dll, maka kami mengusulkan agar JALAN SEKELILING ALUN ALUN, DEPAN DINPARPORA, ARAH GOR DAN SEKELILING GOR DIJADIKAN AREA BEBAS KENDARAAN SETIAP MINGGU PAGI (JAM 06.00 SD 10.00WIB). Diharapkan dengan adanya regulasi tersebut, kegiatan olahraga dan para pelaku UMKM dapat meningkat. Matursuwun.

Selamat pagi(dini hari) ibu Bupati Purbalingga, mendengar kabar bahwa kontrak pengelolaan taman kota usman janatin akan segera berakhir, disini saya punya ususlan/saran kalau gedung tersebut dikelola pemda/ dinas pemuda buat dijadikan Purbalingga Creative Center. Dimana bisa sebagai tempat bertemunya para komunitas pegiat seni maupun ukm pemuda Purbalingga, komunitas yang memiliki badan hukum ataupun sk pengukuhan tersebut diberi izin hak guna kios untuk dijadikan basecamp. dan saya sarankan untuk dibuatkan teater terbuka contohnya seperti di anjungan jateng tmii buat ajang penampilan bakat para komunitas,minimal dibuat 1 dulu di taman kota(purbalingga creative center) dan harapan saya kedepannya setiap kecamatan memiliki 1 teater terbuka. Terima kasih (Ibnu, Bantarbarang rt 03 rw 01 Rembang) apabila berkenan, saya menunggu jawabannya dari Ibu Dyah Wa: 085747787587 Email : ibnu_cholid@yahoo.co.id

Selamat siang... Saya mau bertanya untuk pembuatan E-KTP atas nama Nama : MULYATI NINGSIH Tempat/Tgl lahir : PURBALINGGA, 08-05-2000 Jenis kelamin : PEREMPUAN Alamat : GUNUNG KARANG RT/RW. : 003/004 Kel/Desa : GUNUNG KARANG Kecamatan : BOBOTSARI Agama : Islam Status Perkawinan : Belum Kawin Pekerjaan : Karyawan Swasta Kewarganegaraan : WNI Mohon informasinya kira-kira sudah jadi apa belum? Terimakasih...

Ibu bupati sy mau melaporkan Satu satunya jaln di kelurahan pengadegan yang belum di aspal.

Mohon bu bupati terkait perangkat desa metenggeng yang tidak hormat pada saat upacara 17 agustus di lapangan kec.bojongsari segera di berhentikan saja. Karena masyarakat sudah sepakat dengan tanda tangan bersama untuk yg terkait mundur dari jabatannya.

Maaf mau tanya : Lebih prioritas mana antara membangun gedung PAUD / KB yg legal berdiri dr th 2009 smp skrg msih numpang drumah orang, dengan membangun lapangan baru di dusun lain pdhal desa sdh punya lapang 1? Maksudnya ADD. trmksih

Satu yang Besar atau Kecil/spesifik tapi Banyak Itu yang terlintas di benak saya, saat saya mengunjungi Rumah produksi gudeg kaleng bu Tjipto dan Rumah Coklat Nglanggeran di Jogja kemarin. Pertanyaan di atas saya hubungkan dengan rencana Pemda Purbalingga untuk mendirikan PUSAT OLEH-OLEH KHAS PURBALINGGA di suatu tempat yang telah direncanakan. Sebuah ide pilihan strategi apakah mau mendirikan PUSAT OLEH-OLEH KHAS PURBALINGGA yang besar, full fasilitas dan luas di suatu tempat tertentu, ATAU mendirikan PUSAT OLEH-OLEH KHAS PURBALINGGA yang SPESIFIKASI sesuai dengan potensi PRODUK LOKAL desa/kecamatan. Jika pilihan pertama, maka sesuai rencana, akan didirikan PUSAT OLEH-OLEH KHAS PURBALINGGA yang besar, full fasilitas dan luas di suatu tempat tertentu. Di sana akan tersedia SEMUA produk khas Purbalingga mulai dari makanan kering, makanan basah, minuman instan, batik, aksesoris, handycraft, knalpot disertai fasilitas aula pertemuan, ruang workshop/demo produksi, masjid, tempat parkir luas, toilet, free wi-fi, ruang stok, ruang digital marketing dsb. Kelebihannya : 1. Terpusat, besar, fasilitas lengkap 2. Menyediakan semua produk khas Purbalingga dalam satu tempat 3. Akses mudah dijangkau dan bisa untuk parkir beberapa bis besar Kelemahan : 1. Membutuhkan dana APBD yang besar Pengelolanya haruslah sekelompok tim yang profesional di bidangnya yang juga sudah didanai oleh APBD dan dijadikan BUMD Kab. Purbalingga seperti halnya OWABONG dsb. atau bisa juga diserahkan kepada pihak swasta profesional yang "dipekerjakan" oleh PEMDA Purbalingga dengan skema tertentu. Jika pilihan kedua, maka didirikan beberapa PUSAT OLEH-OLEH KHAS PURBALINGGA yang SPESIFIK sesuai dengan potensi PRODUK LOKAL desa/kecamatan (bangunannya kecil, khas dan ada di beberapa tempat desa/kecamatan sesuai spesifikasi potensi produk lokal setempat). Kelebihannya : 1. Tidak menggunakan APBD yang terlalu besar 2. Menggunakan dana desa/kecamatan 3. Memanfaatkan karangtaruna/BUMDES sebagai pengelolanya 4. Terdesentralisasi, sehingga menjadikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung ke desa/kecamatan tersebut 5. Beberapa potensi rumah produksi yang bisa menjadi sentral oleh-oleh sekaligus wisata produksi antara lain : - Rumah Duku di desa Kalikajar - Rumah Jenang & Wajik Ketan di desa Kedungjati - Rumah Knalpot di Sayangan - Rumah Kacang di desa Grantung - Rumah Batik di desa Galuh, Dagan, Majapura - Rumah Tahu di desa Kalikabong - Rumah Jipang di desa Lumpang - Rumah Nanas di desa Siwarak - Rumah Gula semut di desa Candiwulan - Rumah Sapu glagah di Tlahab Lor - Rumah Kopi di desa Gunung malang, Gondang dan Purbasari - Rumah Strawberry di desa Serang - Rumah Sayur di Kutabawa - Rumah buntil di Kutasari dsb Kelemahan : 1. Profesionalisme SDM pengelola di karangtaruna/BUMDes 2. Promosi & pemasaran 3. Akses yang kadang tidak bisa dijangkau bis besar Untuk Profesionalisme SDM pengelola di karangtaruna/BUMDes bisa dilakukan dengan pelatihan manajemen usaha yang teratur & peningkatan kesejahteraan bagi pengelola. Untuk Promosi & pemasaran bisa dibantu oleh kampung marketer untuk Promosi & pemasaran online nya dan sekaligus SDM pengelola dilatih oleh mereka (kampung marketer). Sedangkan solusi untuk akses yang kadang tidak bisa dijangkau bis besar, bisa diatasi dengan transit di suatu tempat dulu atau disiapkan tanah desa yang lokasinya bisa diakses oleh bis besar. Itulah sekilas ide saya untuk menjadikan WISATA berbasis PRODUKSI LOKAL tidak hanya desentralisasi wisata POTENSI ALAM saja. So, mau pilih Satu yang Besar atau Kecil/spesifik tapi Banyak untuk PUSAT OLEH-OLEH KHAS PURBALINGGA, kalo saya boleh matur, adakan semua/kedua-duanya aja pak/bu daripada bingung.he...he...he...

Pada tahun 2009, berdasarkan dokumen terlampir, telah dibuat Peta Tematik Lalu lintas dengan anggaran hampir 100juta. Saya sudah tanyakan melalui medos namun tak ada tanggapan. Disini semoga mendapat tanggapan. Jadi: mana hasil/wujud peta tematik lalu lintas tersebut? Terima kasih

Jadi kapan Jembatan Tegalpingen-Pepedan akan selesai? Apakah denda keterlambatan benar2 diterapkan? mana buktinya?

Kepada DLH, Butuh waktu berapa lama utk siapkan dan upload data IPAL ke dalam satu data? katanya mau laporkan di sini jika sudah selesai?